Program Magang ke Jepang Membutuhkan Dana Rp2,5 Miliar

20160829magang Samarinda (ANTARA Kaltim) – Jajaran civitas akademika Universitas Nadhlatul Ulama (UNU) Kaltim menyambangi Komisi IV DPRD Kaltim, Senin (29/8), dalam rangka meminta dukungan pelaksanaan program magang mahasiswa ke Jepang. Wakil Rektor UNU Kaltim Iman Surya menuturkan pihaknya masih kesulitan terkait dengan anggaran totalnya yang mencapai Rp2,5 miliar. Hal itu diperuntukkan berbagai pembekalan dan pelatihan. Anggaran tersebut untuk sosialisasi dan pembekalan selama tiga bulan, di antaranya pembekalan bekerjasama dengan TNI untuk menanamkan kedisiplinan, pembangunan karakter, dan cinta tanah air. Di samping itu pembekalan bahasa Jepang, sekaligus pengenalan bagaimana kondisi di Jepang. Pasalnya, beda negara pasti beda budaya sehingga penting selain bekal ilmu juga tetap menjaga budaya dan perilaku. “Program beasiswa Pemprov Kaltim seperti Kaltim Cemerlang memberikan persyaratan untuk mahasiswa minimal semester III. Sedangkan mereka yang rencananya akan mengikuti magang rata-rata semester awal,” tutur Iman, didampingi Koordinator magang mahasiswa ke Jepang Muhammad Haris, dan lainnya, termasuk sejumlah Ikatan Keluarga Alumni Mahasiswa Jepang Kaltim. Iman menambahkan program ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 yang pada intinya menjelaskan segenap putra-putri bangsa harus punya kompetensi, kualifikasi dan sejenisnya sebagai salah satu program mencerdaskan bangsa. Jadi intinya bagaimana menciptakan kurikulum mengarah pola stategi menciptakan mahasiswa yang siap kerja dan dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Jadi, ironis kalau peserta didik hanya diberikan teori tanpa dibekali keterampilan,” ucap Iman. Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Zain Taufiq Nurrohman mengatakan program magang ke Negeri Sakura itu bukanlah program yang baru. Melainkan sejak 1995 hingga 2005, akan tetapi kemudian vakum karena sesuatu dan lain hal. Padahal, daerah lain seperti Sulawesi, Pulau Jawa, hingga Jakarta selalu aktif menyambut program dari pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan. Kaltim sendiri baru mulai dibuka kembali pada 2013. “Progam ini harus didukung karena banyak aspek yang akan didapat tidak hanya kepada mereka yang magang akan tetapi lebih jauh lagi Kaltim. Seperti diketahui Jepang merupakan negara yang maju dan berkembang dalam aspek tegnologi,” jelas Zain disela-sela rapat dihadiri Yahya Anja, Rita Artaty Barito, Hermanto Kewot, Shokip, dan Ahmad Rosyidi. Magang para mahasiswa selain praktek juga akan diberikan gaji yang secara berkala akan naik sesuai dengan standar pekerja di sana. Tidak hanya sampai di situ , menjelang selesai pihak perusahaan tempat dimana mereka magang akan memberikan uang modal untuk memulai usaha sendiri di Indonesia. “Ini merupakan aset jangka pendek dan panjang, ketika kembali mereka akan menjadi aset bagi Kaltim. Misalnya, membuat pabrik gula maupun otomotif yang asalkan diberikan kesempatan dan didukung oleh pemerintah akan menjadi bagian Kaltim menghadapi MEA,” harap Zain. (Humas Prov kaltim/adv)

 

Sumber : http://www.antarakaltim.com/berita/34003/program-magang-ke-jepang-membutuhkan-dana-rp25-miliar